Selasa, 20 Maret 2012

ANNIVERSARY SMP IT INSAN HARAPAN


Tanggal 12 Februari 2012, SMP IT Insan Harapan mengadakan annivnya yang ke 7, di tempat. Acara anniv ini di selengarakan pada pagi hari hingga sore, inhar mengundang banyak tamu, para orang tua, wai, atau pun warga sekitar yang ingin menontonnya, di acara tersebut di adakan yang namanya eksis (ekpresi siswa) yang antara lain, shuffle dance, tari saman, band music, dan adakan kegiatan lain seperti fun bike, dan bazhar, juga di adakannya pembagian kupon hadiah.
Acara pertama pada pagi hari jam 07.00 WIB ada fun bike keliling kota tangsel, hingga pukul 09.00 WIB tiba di sekolah. Lalu pukul 09.30 WIB  di lanjutkan dengan acara eksis, yang pertama tampil adalah tari saman, dan tari kecak,setelah selesai tari, ada pembagian kupon hadiah. Pukul 10.00 di lanjutkan dengan shuffle dance, menyanyi, dan paduan suara.
Pada tanggal 14 Februari 2012, acara anniv dilanjutkan, untuk pembagian sembako, untuk warga warga kademangan atau di sekitar SMP IT InHar, pembagian sembako, dan dilanjutkan ceramah ustad Hj Sholihin. Warga sekitar banyak yang mendengar serta banyak yang ingin pulang karena mungkin, buru-buru atau tidak betah. Ustad Hj sholihin juga mempromosikan sekolah SMP IT InHar, agar banyak yang bersekolah di InHar.
Acara anniv akhirnya selesai dengan lancer, para eksis juga melakukan perfomencenya dengan sangat baik, tidak ada kendala, keculi banyak yang ingin pulang cepat cepat, sehingga tidak meramaikan suasana anniv tersebut.

Read More..

Sabtu, 04 Februari 2012

Gary Cahill Yakin Fernando Torres Temukan Lagi Ketajamannya

EPL : Fernando Torres, Chelsea v Swansea City


Gary Cahill mengakui dirinya selalu kesulitan ketika menghadapi Fernando Torres sebagai lawan.


Pemain baru Chelsea Gary Cahill yakin Fernando Torres akan kembali menemukan ketajamannya kembali.

Cahill, yang sebelumnya memperkuat Bolton Wanderers, mengaku Torres selalu membuat kerepotan lini belakang mereka dan di atahu seberapa bahaya Torres di depan gawang lawan apabila dalam kondisi terbaik.

"Dia memiliki segalanya dan dia adalah pemain kelas atas," ujar Cahill kepada Chelseafc.com.

"Dia telah membuktikan hal tersebut dan saya tidak pernah merasa mudah dalam menghadapinya. Berlatih dengan striker berlkualitas seperti dia akan meningkatkan permainan saya, terutama dengan kecepatan dan penempatan posisinya."
Read More..

Gary Cahill: Saya Tidak Mata Duitan

Gary Cahill, Bolton Wanderers (EPL)


Cahill menyatakan, kesempatan bermain di level tinggi bersama Chelsea merupakan alasannya meninggalkan Bolton.


Bek anyar Chelsea Gary Cahill mengaku kecewa dengan tudingan yang menyebutkan dirinya rakus setelah menerima tawaran untuk bergabung dengan The Blues di bursa transfer Januari, dan meninggalkan Bolton Wanderers.

Cahill menuntaskan transfernya ke Chelsea pada awal pekan ini dengan nilai £7 juta. Namun rumor menyebutkan, Cahill menerima gaji sebesar £100 ribu per pekan, ditambah nilai fee sebesar £4,5 juta.

Menurut Cahill, masalah finansial bukan menjadi alasan dirinya memilih bergabung dengan Chelsea. Karena itu, ia berusaha membuktikan dirinya memang pantas berada di klub London tersebut.

“Sungguh mengecewakan atas apa yang Anda lihat di media. Anda bisa menggigit bibir, karena saya membaca tak ada satu pun yang benar,” ungkap Cahill dalam keterangannya kepada wartawan.

“Itu sungguh mengecewakan. Tapi keluarga saya dan klub tahu bagaimana situasi sesungguhnya.”

“Sungguh berat [menerima tudingan saya serakah], karena persepsi yang saya terima.”

“Sulit rasanya melihat semua cerita tentang saya itu. Jika memang mengenai gaji, saya akan menunggu hingga akhir musim untuk pindah klub.”

“Tapi saya ingin bermain sepakbola di level tinggi, dan tidak akan pernah menampik kesempatan untuk bergabung dengan Chelsea.”

Cahill menjelaskan, kendati sudah ada kesepakatan mengenai gaji di awal bursa transfer, hal itu tidak menggantung akibat masalah besaran paket gaji yang diterimanya. Menurutnya, itu tertunda karena belum ada pembicaraan antara klub dan pemain.

“Masalah gaji terlalu dini diumumkan, karena sudah ada kesepakatan tentang itu sejak awal,” ungkap Cahill.

“Saya tidak ada pembicaraan dnegan Chelsea, tapi sudah muncul di media bahwa gaji sudah disepakati. Itu muncul empat atau lima hari sebelum kami duduk bersama untuk bernegosiasi.”
Read More..

Owen Coyle: Kami Tidak Pernah Berniat Jual Gary Cahill

Gary Cahill of Chelsea


Pelatih Bolton Owen Coyle tak bisa membendung sisi bisnis yang dilakukan manajemen klub terkait transfer Gary Cahill ke Chelsea.


Melepas Gary Chaill ke Chelsea sejatinya bukanlah skema rencana yang dinginkan pelatih Owen Coyle. Bek asal Inggris itu bergabung dengan klub asal London tersebut di awal-awal bursa transfer musim dingin kemarin. 

Coyle pun bercerita kepada Absolute Radio membeberkan alasan kenapa timnya dengan amat terpaksa menguangkan defender penuh bakat itu.

"Baiklah, Anda pasti juga selalu punya rencana, bukan. Saya sama sekali tidak pernah berniat untuk membiarkan Gary pergi, saya mesti katakan itu," tutur Coyle.

"Saya berharap kami masih memilikinya karena ia benar-benar pemain yang luar biasa, berkualitas, namun kami tentu saja paham terkait aspek bisnis dan kegunaan dari permainan itu," jelas sang pelatih.

"Jadi saya rasa hal seperti itu memang sudah tak bisa lagi terelakkan, jika tidak terjadi pada Agustus, maka itu [transfer] akan terjadi pada Januari, dan hal itu pun terbukti."
Read More..

Kamis, 02 Februari 2012

Petr Cech Akui Chelsea Sulit Jadi Juara


Petr Cech, Chelsea

Kiper Chelsea ini menyebutkan posisi tiga menjadi target realistis yang bisa diraih The Blues.


Penjaga gawang Chelsea Petr Cech mengakui, The Blues sulit menjadi juara Liga Primer Inggris setelah bermain imbang 1-1 melawan Swansea City. Cech menyatakan Chelsea kini hanya membidik peringkat ketiga dengan menyalip Tottenham Hotspur.

Cech meyakini duo Manchester, City dan United, merupakan kadidat kuat. Sulit bagi Chelsea untuk berharap kedua tim tersebut terpeleset di musim tersisa agar bisa mengejar selisih 12 poin.

“Kami bahkan tidak lagi menyebutkan kata 'juara', karena dua klub Manchester tidak akan kehilangan banyak poin. Itu realita,” ujar Cech di laman resmi pribadinya.

“Saya kira, lebih realistis bagi kami mengambil posisi ketiga. Untuk mewujudkan itu, kami akan berusaha meraih kesuksesan di pertandingan Minggu [melawan United].”

Mengenai pertandingan melawan Swansea, Cech menyatakan, Chelsea tidak memperlihatkan performa terbaiknya di babak pertama. Namun, Chelsea berhasil bangkit di 45 menit kedua untuk mendapatkan poin.

“Di babak pertama, kami tidak bermain bagus sama sekali. Tapi setelah jeda, jelas sangat berbeda,” ungkap Cech.

“Kami membuat Swansea berada dalam tekanan, tidak membiarkan mereka memberikan umpan dengan mudah. Namun, sekali lagi, kami tidak bisa menyelesaikan sentuhan akhir di kotak penalti mereka.”
Read More..

Roman Abramovich Gelontorkan Lebih £1 Miliar Untuk Chelsea Sejak 2003

EPL - Chelsea v Burnley, Roman Abramovich


Chelsea harus selalu tampil di Liga Champions jika tidak ingin menelan kerugian lebih besar.


Sejak mengambil alih Chelsea tahun 2003, Roman Abramovich hampir tak berhenti belanja pemain dan bereksperimen. Berapa uang yang telah dikeluarkan sang juragan minyak asal Rusia untuk membiayai semua itu?

The Mirror memberitakan Red Roman, demikian Roman Abramovich pernah disebut pers Inggris, telah mengeluarkan lebih £1 miliar, setara Rp 14,2 triliun, sejak mengambil alih Chelsea dari tangan Ken Bates tahun 2003.

Perhitungan ini muncul setelah manajemen Chelsea mengumumkan kinerja keuangan klub yang berakhir Juni 2011. Disebutkan, Chelsea mencatat rekor pemasukan £222 juta, tapi merugi £67,7 juta

Dibanding akhir tahun buku 2010, jumlah kerugian saat ini sedikit menurun. Bagi Abramovich, total kerugian yang dideritanya sejak membeli Chelsea menjadi £630 juta.

Jika ditambah dengan uang yang dikeluarkan Abramovich saat membeli Chelsea, total uang yang dikeluarkan sang juragan mencapai £970 juta. Jumlah ini belum termasuk belanja pemain musim panas 2011 sampai Januari 2012.

Sebelum dipegang Roman Abramovch, Chelsea kerap mengalami kesulitan finansial untuk membayar gaji pemain dan membiayai kompetisi. Ken Bates, pemilik Chelsea saat itu, terus berutang kepada Roman Abramovich sampai akhirnya tak bisa membayar.

Total utang Ken Bates kepada Abramovich, plus bunganya, adalah £340 juta. Bates akhirnya menawarkan 98 persen saham klub untuk menutupi semua utangnya. Tawaran konversi diterima Abramovich dengan senang hati.

Sejak di tangan Abramovich, Chelsea menjadi pemain aktif di pasar transfer. Pengeluaran terbesar dilakukan ketika Abramovich membawa Jose Mourinho ke Stamford Bridge, dan pembangunan The Blues sebagai salah satu kekuatan di Liga Primer dimulai.

Pergantian pelatih, dan aksi belanja setiap musim, membuat Roman Abramovich harus terus merogoh kocek yang seolah tak pernah kering. Terakhir, Abramovich menghabiskan kira-kira £70 juta untuk membeli Juan Mata, Romelu Lukaku, Thibaut Courtois, Raul Meireles pada musim panas 2011 dan Gary Cahill serta Kevin de Bruyne pada Januari 2012.

Jumlah ini belum termasuk kompensasi yang harus dibayarkan Abramovich untuk mendapatkan pelatih Andre Villas-Boas dari Porto sebesar -- menurut sumber layak dipercaya -- £13 juta.

Jadi, total uang yang dikeluarkan Abramovich dalam sembilan tahun mencapai lebih £1 miliar. Sulit menjelaskan bagaimana Chelsea bisa memenuhi ketentuan UEFA Financial Fair Play, jika semua uang yang dikeluarkan Abramovich dimasukan ke dalam kolom investasi.

Bruce Buck, chairman Chelsea, mengatakan The Blues kini sedang fokus ke upaya memenuhi ketentuan UEFA Financial Fair Play. Caranya, biaya transfer pemain dimortisasi -- dibagi panjang kontrak pemain -- agar kerugian operasional per musim bisa ditekan.

Di sisi lain, besarnya biaya yang dikeluarkan Chelsea setiap musim membuat klub itu harus selalu hadir di Liga Champions. Jika tidak, Chelsea akan kehilangan penghasilan £40 juta.
Read More..

Selasa, 31 Januari 2012

Sejarah Singkat Indonesia, Macan Asia Yang Tertidur

Pernah disegani di kawasan Asia, kini sepakbola Indonesia tertidur pulas.


Oleh Agung Harsya


Seiring semangat kebangsaan yang tercetus dasawarsa 1920-an, Ir. Soeratin Sosrosoegondo mendirikan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk mewadahi kegiatan sepakbola di nusantara sekaligus menjadi salah satu alat perjuangan bangsa. Tanpa inisiatif tersebut, sepakbola Indonesia tidak pernah dikenal di zaman kolonialisasi karena terkotak-kotak ke dalam berbagai bond sepakbola lokal. 

PSSI mulai dikhawatirkan pemerintah kolonial Hindia Belanda. Sebagai bentuk upaya menandingi kekuatan PSSI, didirikan Nederlandsh Indische Voetbal Unie (NIVU) pada 1936. Menjelang Piala Dunia Prancis 1938, dibuatlah perjanjian antara kedua pihak untuk mengirim tim perwakilan. Namun, karena tidak menghendaki bendera yang dipakai tim, Soeratin membatalkan secara sepihak perjanjian tersebut. NIVU tetap mengirimkan tim ke Prancis dengan bendera Hindia Belanda. Tim tersebut adalah perwakilan Asia pertama sepanjang sejarah Piala Dunia.

Jejak Indonesia sebagai salah satu tim yang disegani di kawasan Asia pun dimulai.

Sepakbola Indonesia memasuki periode keemasan disertai dengan sederetan pemain legendaris Merah-Putih lahir pasca-kemerdekaan, seperti antara lain Ramang, Maulwi Saelan, Suardi Arland, dan Tan Liong Houw. Pada periode yang sama, Indonesia dilatih pelatih legendaris asal Yugoslavia, Tony Pogacnik.

Nama Indonesia mulai diperhitungkan di kawasan Asia. Merah-Putih sukses menembus semi-final Asian Games Manila 1954, namun kalah 4-2 dari Taiwan. Pada partai perebutan medali perunggu, Indonesia dikalahkan Burma (sekarang Myanmar) 3-2.

Pada Olimpiade Melbourne 1956, Indonesia juga mengirimkan tim sepakbola. Di babak perempat-final, Indonesia langsung menghadapi favorit juara Uni Soviet. Setelah sempat menahan imbang 0-0, Indonesia takluk 4-0 pada partai ulangan hari berikutnya. Prestasi ini kemudian selalu disebut-sebut sebagai sejarah tertinggi sepakbola Indonesia.

Di kancah Asian Games dua tahun berikutnya di Tokyo, Indonesia kembali gugur di babak semi-final dari lawan yang sama. Kali ini Taiwan lolos ke final setelah memenangkan pertarungan 1-0. Namun, Indonesia sukses membungkus medali perunggu dengan melibas India 4-1.

Kesempatan terbaik untuk meraih medali emas muncul empat tahun kemudian ketika Asian Games digelar di Jakarta. Persiapan dilakukan dengan menyiapkan dua timnas -- satu terdiri dari pemain senior dan satu lagi dari para pemain muda. Sayangnya, ketika semangat mulai terbangun, timnas dihantam Skandal Senayan. Beberapa pemain diduga tersangkut penyuapan oleh bandar judi. Kekuatan Indonesia berkurang dan cabang sepakbola gagal total saat berlaga.

Indonesia sebenarnya juga berpeluang menembus kualifikasi Piala Dunia 1962. Setelah melewati hadangan Cina, Indonesia harus melewati Israel -- lawan yang sedang diboikot negara-negara Arab, termasuk Indonesia. Masalah politik terpaksa membendung ambisi masyarakat menyaksikan bendera Indonesia berkibar di Piala Dunia.

Hegemoni sepakbola Indonesia mulai beralih ke kawasan Asia Tenggara. Sebelum berpartisipasi dalam SEA Games 1977, Indonesia kerap berlaga di turnamen antarnegara, seperti Merdeka Games Malaysia, Piala Raja Thailand, Piala Aga Khan Bangladesh, atau President Cup Korea Selatan.

Setelah turun di pesta sepakbola Asia Tenggara itu, Indonesia harus menunggu sepuluh tahun sebelum meraih medali emas. Gol tunggal Ribut Waidi ke gawang Malaysia pada babak pertama di Senayan mengukuhkan nama Indonesia sebagai raja Asia Tenggara.

Setahun sebelumnya, Indonesia mengukir kejutan di Asian Games Seoul. Di bawah asuhan pelatih Bertje Matulapelwa, Indonesia meraih tempat keempat. Prestasi yang cukup menggembirakan itu ditambah ketika Sinyo Aliandoe mampu membawa Indonesia selangkah lebih dekat ke Piala Dunia 1986. Namun, Merah-Putih kalah tangguh dibandingkan Korea Selatan -- yang akhirnya lolos ke Meksiko.

Prestasi Indonesia mulai menukik. Usai Ferril Hattu mengapteni tim memenangi medali emas SEA Games 1991, tidak ada lagi prestasi tinggi yang diraih Merah-Putih.

Terutama ketika mulai 1999, SEA Games diikuti tim U-23. Untuk tim senior Asia Tenggara, Piala AFF -- atau dulu dikenal Piala Tigers -- menjadi ajang prestise tertinggi. Prestasi Indonesia mentok di posisi runner-up. Catatan tersebut diraih tiga kali penyelenggaraan beruntun -- 2000, 2002, dan 2004. Tidak hanya posisi nomor dua, Indonesia menuai hujatan setelah pada Piala Tigers 1998 sengaja mengalah 3-2 ketika melawan Thailand. Pertandingan itu ditandai dengan gol yang disengaja Mursyid Effendi ke gawang sendiri.

Indonesia hanya mampu mencetak kejutan-kejutan yang hanya dapat dianggap sebagai prestasi minor belaka. Empat kali berturut-turut berlaga di Piala Asia, Indonesia hampir selalu menghadirkan kejutan.

Di Uni Emirat Arab 1996, Widodo Cahyono Putro mencetak gol spektakuler yang kemudian dinobatkan sebagai gol terbaik Asia tahun yang sama. Setelah melempem di Libanon 2000, Indonesia sukses membukukan kemenangan pertama di kancah pesta sepakbola tertinggi Benua Kuning itu. Qatar ditekuk 2-1, sekaligus membuat pelatih Philippe Troussier dipecat. Pada edisi terakhir di kandang sendiri, 2007, Indonesia sempat menang 2-1 atas Bahrain. Kalah di dua pertandingan selanjutnya atas Arab Saudi dan Korea Selatan, tapi seperti dimaafkan berkat penampilan yang penuh semangat.

Animo masyarakat pun melonjak tinggi. Prestasi boleh minim, timnas tetap dicintai. Apapun, catatan tersebut tak lantas menghilangkan seretnya prestasi sepakbola Indonesia. Sudah 17 tahun lebih Indonesia tak lagi meraih gelar bergengsi. Terakhir di Piala AFF 2008, Indonesia kalah tangguh dari Thailand di babak semi-final.

Macan yang dulu mengaum lantang di Asia itu kini sedang tertidur pulas...


Sumber: http://www.goal.com/id-ID/teams/indonesia/1542/indonesia-u-23/info

Read More..